Dari sejumlah dialog di berbagai daerah, para
guru menunjukkan kesiapannya melaksanakan kurikulum 2013. Hal itu
diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, usai
mengisi kegiatan sosialisasi Kurikulum 2013 di Kampus Yayasan Pendidikan
Tinggi NU, Jepara, Minggu (3/2/2013).
Kesiapan itu, menurut Mendikbud, selalu ditampakkan para guru yang mengikuti dimanapun sosialisasi Kurikukum 2013 dilakukan, antara lain di Mataram, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Gresik, tak terkecuali di Jepara.
Kesiapan para guru ini merupakan modal yang sangat mahal untuk pelaksanaan Kurikulum 2013, ujar Mendikbud. Menurut mantan rektor ITS ini, setelah memahami apa dan bagaimana Kurikulum 2013, para guru memperlihatkan antusiasmenya.
Dari pantauan di lapangan, seperti dalam sosialisasi di daerah lain, para guru yang mengikuti sosialisasi di Jepara pun mengekspresikan sikap gembira begitu mengetahui beban mereka akan jauh lebih ringan. Mereka langsug bertepuk tangan ketika tahu bahwa dalam Kurikulum 2013 mereka tidak akan dibebani oleh penyusunan silabus.
Dalam desain Kurikulum 2013, tugas guru memang akan lebih diutamakan menyampaikan materi pelajaran, sementara pembuatan silabus disiapkan pemerintah. Demikian pula pengadaan buku atau materi pembelajarannya.
Siap Dilatih
Dengan kondisi seperti itu, Mendikbud menilai bahwa para guru sudah siap untuk dilatih dengan Kurikulum 2013. Para guru dapat dikatakan sudah memahami desain dan arah kurikulum ini.
Jadi memang guru belum dilatih. Yang kita lakukan sekarang baru woro-woro bahwa kurikulum akan berubah, kata Menteri Nuh. Dalam woro-woro ini, ia menjelaskan, sekurangya ada empat aspek yang dijelaskan kepada para guru khususnya dan publik pada umumnya. Pertama, alasan mengapa kurikulum berubah. Kedua, logika yang dipakai dalam mengubah kurikulum. Ketiga, apa saja isi kurikulum yang berubah. Terakhir, bagaimana proses perubahan itu dilakukan.
Jadi baru woro-woro, belum pelatihan, ujar Menteri. Pelatihannya sendiri, masih nanti ketika kurikulum 2013 sudah jadi. Sementara ini tim penyusun kurikulum masih merampungkan pembuatan buku pedoman guru maupun buku teks untuk para siswa. Buku-buku inilah beserta cara mengajarkannya yang antara lain akan menjadi materi pelatihan.
Woro-woro di Jepara sendiri diikuti oleh ratusan guru dan kepala sekolah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jepara, dan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah. Bupati Jepara Ahmad Marzuqi dalam sambutannya mendukung penerapan Kurikulum 2013.
Kesiapan itu, menurut Mendikbud, selalu ditampakkan para guru yang mengikuti dimanapun sosialisasi Kurikukum 2013 dilakukan, antara lain di Mataram, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Gresik, tak terkecuali di Jepara.
Kesiapan para guru ini merupakan modal yang sangat mahal untuk pelaksanaan Kurikulum 2013, ujar Mendikbud. Menurut mantan rektor ITS ini, setelah memahami apa dan bagaimana Kurikulum 2013, para guru memperlihatkan antusiasmenya.
Dari pantauan di lapangan, seperti dalam sosialisasi di daerah lain, para guru yang mengikuti sosialisasi di Jepara pun mengekspresikan sikap gembira begitu mengetahui beban mereka akan jauh lebih ringan. Mereka langsug bertepuk tangan ketika tahu bahwa dalam Kurikulum 2013 mereka tidak akan dibebani oleh penyusunan silabus.
Dalam desain Kurikulum 2013, tugas guru memang akan lebih diutamakan menyampaikan materi pelajaran, sementara pembuatan silabus disiapkan pemerintah. Demikian pula pengadaan buku atau materi pembelajarannya.
Siap Dilatih
Dengan kondisi seperti itu, Mendikbud menilai bahwa para guru sudah siap untuk dilatih dengan Kurikulum 2013. Para guru dapat dikatakan sudah memahami desain dan arah kurikulum ini.
Jadi memang guru belum dilatih. Yang kita lakukan sekarang baru woro-woro bahwa kurikulum akan berubah, kata Menteri Nuh. Dalam woro-woro ini, ia menjelaskan, sekurangya ada empat aspek yang dijelaskan kepada para guru khususnya dan publik pada umumnya. Pertama, alasan mengapa kurikulum berubah. Kedua, logika yang dipakai dalam mengubah kurikulum. Ketiga, apa saja isi kurikulum yang berubah. Terakhir, bagaimana proses perubahan itu dilakukan.
Jadi baru woro-woro, belum pelatihan, ujar Menteri. Pelatihannya sendiri, masih nanti ketika kurikulum 2013 sudah jadi. Sementara ini tim penyusun kurikulum masih merampungkan pembuatan buku pedoman guru maupun buku teks untuk para siswa. Buku-buku inilah beserta cara mengajarkannya yang antara lain akan menjadi materi pelatihan.
Woro-woro di Jepara sendiri diikuti oleh ratusan guru dan kepala sekolah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jepara, dan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah. Bupati Jepara Ahmad Marzuqi dalam sambutannya mendukung penerapan Kurikulum 2013.
Sumber berita www.kemdikbud.go.id
0 komentar:
Posting Komentar